Senin, 15 Juli 2019
Persentase Hasil Survei Lalu Lintas Materi XIV
https://drive.google.com/file/d/1Q6mR5skZkZ5i7w6vS6u9-Mye3Yv9RrHv/view?usp=drivesdk
Penampilan Data Survei Lalu Lintas Materi XIII
Keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas kendaraan di jalan adalah tujuan utama pada sistem transportasi di jalan. Tujuan tersebut dapat dipenuhi dengan adanya dukungan rambu / kelengkapan jalan yang ditempatkan pada lokasi yang tepat diseluruh ruas jalan.
Konsep dasarnya adalah bahwa pergerakan kendaraan dalam sistem jaringan lalu lintas di jalan perlu dilengkapi alat kontrol dan kendali terhadap seluruh lalu-lintas kendaraan lewat, berupa kesatuan jaringan rambu dan kelengkapan jalan. Perubahan arah geometrik di jalan, horisontal maupun vertikal, di dalam pola aliran lalu-lintas haruslah mendapat perhatian serius para pengemudi kendaraan secara individual melalui kendali rambu dan kelengkapan jalan, serta memperingatkan adanya kondisi bahaya potensial di
| depan, mengikuti kaidah keselamatan, keamanan, ketertiban lalu-lintas di seluruh ruas jalan[1].
Kelengkapan jalan/alat pengatur lalu lintas kendaraan, sesuai Undang-Undang RI No. 14 /1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan[2], terdiri atas:
1. Rambu :
Rambu Peringatan, Rambu Larangan, Rambu Perintah,
Rambu Petunjuk, dan Papan Tambahan
2. Marka :
Marka Membujur, Marka Melintang, Marka Serong, Marka Lambang, Marka Parkir, Marka Tempat Penyeberangan, Marka Larangan Parkir, Paku Jalan
3. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas:
Lampu Tiga Warna, Lampu Dua Warna, Lampu Satu Warna Kelap – Kelip.
4. Alat Pengendali dan Pengaman:
Pagar Pengaman (Guardrail), Patok, Delinator, Median, Pulau Lalu – Lintas.
5. Alat Pengawasan dan Pengamanan Jalan : Alat Penimbangan
6. Fasilitas Pendukung :
Trotoar, Tempat Penyeberangan, Tempat Parkir, Jembatan Penyeberangan, Terowongan Penyeberangan, Halte, Tempat Istirahat, Penerangan Jalan.
Prinsip dan pola dasar perlu diikuti pada perancangan & pemasangan
1. Penafsiran / Interpretasi:Sederhana & jelas , tidak membingungkan
2. Berkelanjutan: Berkelanjutan sepanjang jalur rute & jaringan jalan.
3. Petunjuk/Peringatan awal : Cukup waktu bereaksi/menanggapi
4. Dikenal : Arti setiap rambu/kelengkapan jalan dikenal pengemudi
Manajemen rambu dan kelengkapan jalan membutuhkan informasi yang lengkap, akurat, dan terkini mengenai kondisi nyata di lapangan, kondisi geometrik dan lingkungan, serta titik lokasi penempatannya.
Informasi yang lengkap, akurat, dan terkini mengenai kondisi nyata rambu lalu lintas dan kelengkapan jalan di lapangan, kondisi geometrik dan lingkungan, serta titik lokasi penempatannya didapatkan dari survey inventarisasi. Survey yang metode pengambilan datanya dilakukan secara konvensional pada jalan propinsi dan nasional sepanjang lebih dari 4000 kilometer memerlukan waktu yang lama, sumber daya manusia yang relatif banyak, dan melibatkan proses manual pada saat pencatatan posisi dan kondisinya. Untuk itu dibutuhkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat membantu kegiatan survey inventarisasi rambu dan kelengkapan jalan secara mudah, cepat, akurat, lengkap dan dapat diolah lebih lanjut untuk memudahkan kegiatan-kegiatan manajemen lalu-lintas
Prosedur yang dilakukan selama survey adalah :
1. Survey dilakukan pada setiap ruas jalan yang telah ditentukan dalam satu arah. Menentukan permulaan suatu ruas jalan adalah dengan menggunakan Titik Referensi (Sesuai SNI 03-2842-1992 Tentang Tata Cara pelaksanaan Survai Titik Referensi Jalan). Titik referensi adalah titik tetap yang ditentukan pada suatu ruas jalan yang digunakan sebagai acuan (referensi) permulaan survey. Titik referensi pada dasarnya berupa bangunan permanen, yaitu jembatan, persimpangan jalan, persilangan jalan dengan rel kereta api, atau benda yang dianggap permanen, yaitu
paal kilometer, patok dan beton. Metode ini digunakan untuk menentukan titik awal dan titik akhir dari satu ruas jalan.
GPS ANTENNA
| ||||||||||||||||
GPS
|
HANDYCAM KIRI
|
HANDYCAM KANAN
| ||||||||||||||
RX
| ||||||||||||||||
putih
| ||||||||||||||||
AV
| ||||||||||||||||
OUT
| ||||||||||||||||
hitam
|
INPUT 1
| |||||||||||||||
hitam +
|
ext. abu2
| |||||||||||||||
INPUT 4
|
VIDEO
| |||||||||||||||
kuning
| ||||||||||||||||
TV OUT
|
MIXER
| |||||||||||||||
NOTEBOOK
|
NOTE BOOK
|
QUAD
| ||||||||||||||
LAN
|
SERVER
| |||||||||||||||
KIRI
| ||||||||||||||||
(KANAN)
| ||||||||||||||||
kuning
| ||||||||||||||||
AV
OUT
merah
INPUT 2
|
hitam
VIDEO IN
| ||||||
VIDEO
| ||||||
VHS
| ||||||
IN
| ||||||
TV MONITOR
|
merah
|
VIDEO
| ||||
VIDEO
|
RECORDER
|
AUDIO
| ||||
OUT
|
IN
| |||||
Gambar 2. Diagram koneksi komponen-komponen survey
2. Observer berada di sisi kiri pengemudi, bertugas :
a) Membawa list penuh gambar-gambar berwarna komponen perlengkapan jalan dan landmark yang telah diberikan kode-kode.
b) Memastikan penunjukan waktu di video dan GPS tepat sama (hingga detiknya), dan memastikan perekaman video mencantumkan juga perekaman waktu saat itu.
c) Menjaga view kamera agar tetap pada sudut pandang yang konstan.
d) Mengambil obyek-obyek perlengkapan jalan dengan kamera video jika diperlukan
e) Menjaga GPS receiver mendapat sinyal satelit (minimal 3 buah sinyal) yang signifikan, serta mencermati jika ada gangguan terhadap penerimaan oleh GPS receiver (lost satellite reception, low battery).
f) Mengawasi proses perekaman kaset video HI-8 pada dua kamera video, agar penghentian (stop) perekaman video (misalnya karena kaset video akan habis) dilakukan sebelum kaset benar benar habis (periksa indikator di kamera video).
g) Membantu navigasi driver
h) Sebelum mobil berjalan, observer melakukan dokumentasi mengenai awal perjalanan, awal koordinat bujur dan lintang (dibaca dari layar GPS receiver), tanggal dan jam berangkat serta arah yang dituju, ditulis di kertas, dan direkam ke kamera video sebagai awal score board.
i) Pada saat itu juga menggambar lokasi awal ruas jalan yang akan disurvey, apakah berupa landmark, persilangan kereta api, jembatan atau persimpangan jalan di balik score board.
j)
Sebelum mobil berjalan, setelah observer melakukan dokumentasi mengenai awal perjalanan, observer melakukan pengukuran lebar perkerasan jalan pada awal ruas jalan yang akan disurvey dan mencatatnya
Sebelum mobil berjalan, setelah observer melakukan dokumentasi mengenai awal perjalanan, observer melakukan pengukuran lebar perkerasan jalan pada awal ruas jalan yang akan disurvey dan mencatatnya
k) Ketika akan mendekati rambu atau obyek lain, memberi tahu terlebih dahulu akan adanya obyek tersebut, dan saat kendaraan tepat berada di samping suatu rambu dan atau obyek lain yang diobservasi, maka observer memberitahukan ke operator komputer kode / nomer jenis obyek yang harus dimasukkan berupa titik awal atau titik akhir obyek memanjang atau satu titik obyek saja. Setiap penekanan tombol, akan dicatat oleh notebook PC disaat itu nilai koordinat hasil pembacaan GPS receiver, dan disimpan di database. Di saat yang sama, secara terus-menerus notebook mencatat setiap perubahan koordinat setiap detik oleh pergerakan mobil, yang jika direkonstruksi akan menggambarkan bentuk garis perjalanan kendaraan survey.
l) Jika ada obyek yang perlu difoto, kendaraan berhenti, proses perekaman dua kamera video dan perekaman video VHS di-pause bersamaan, observer keluar kendaraan dan memotret obyek dimaksud
m) Pada saat akhir ruas (finish), observer melakukan dokumentasi tentang tanggal dan jam akhir survey suatu ruas, ditulis di kertas dan direkam ke kamera video sebagai akhir score board di akhir suatu ruas
Analisis Data Survei Lalu Lintas Materi ke XII
Analisis Data Survei Lalu Lintas
Minggu ke XII
Survei arus lalu lintas
Informasi yang dikumpulkan
Metoda pelaksanaan survei
Survei manual
Survei dengan camera
Penyajian data arus lalu lintas
Survei Kecepatan
Untuk mendapatkan informasi mengenai karakteristik lalu lintas maka diperlukan untuk mendapatkan berbagai informasi mengenai prasarana, lalu lintas yang bergerak diatasnya serta perilaku pengguna. Informasi tersebut dianalisis untuk memperoleh unjuk kerja lalu lintas, bila unjuk kerja berada dibawah standar pelayanan minimal, selanjutnya diusulkan perubahan geometrik atau pengaturan penggunaan ruang jalan.
Pada bab ini akan diuraikan jenis-jenis survai yang diperlukan, informasi yang dikumpulkan dalam survai, merumuskan formulir survai, tata cara melakukan survai, serta pengolahan dan penyajian hasil survai yang dilakukan dalam rangka memperbaiki unjuk kerja lalu lintas.
Survei inventarisasi prasarana jalan
Merupakan survei untuk mengumpulkan data mengenai dimensi dan geometrik jalan, terdiri dari antara lain:
· panjang ruas jalan;
· lebar jalan;
· jumlah lajur lalu lintas;
· lebar bahu jalan;
· lebar median;
· lebar trotoar;
· lebar drainase,
· alinyemen horisontal;
· alinyemen vertikal.
Survei arus lalu lintas
Untuk mendapatkan informasi besaran arus lalu lintas perlu dilakukan survei untuk mendapatkan data yang representatif mengenai besaran arus lalu lintas. Besaran arus lalu lintas dipengaruhi oleh waktu, musim (musim hujan atau musim kemarau ataupun musim hari-hari besar keagamaan), hari pelaksanaan survei(hari pasar), pusat kegiatan, perumahan ataupun pada daerah wisata dan berbagai faktor lainnya; jenis kendaraan yang berlalu lintas (klasifikasi kendaraan);
Informasi yang dikumpulkan
Informasi yang dikumpulkan meliputi:
· Arus pada ruas
· Pergerakan dipersimpangan
Metoda pelaksanaan survei
Ada dua metode yang biasanya digunakan untuk melakukan survey, yaitu
1. Survei manual dengan menggunakan tenaga surveyor untuk menghitung arus lalu lintas yang melalui suatu potong jalan, survey ini membutuhkan biaya tenaga kerja yang besar, tapi dapat dilakukan dengan mudah. Permasalahan yang ditemukan dengan survai yang dilakukan secara manual adalah keakuratan dari hasil survai yang sangat tergantung kepada motivasi surveyor yang melakukan survai.
2. Survei mekanis/elektronis, merupakan survai yang mempergunakan peralatan mekanis ataupun elektronis untuk mengukur jumlah kendaraan yang melewati suatu potong jalan ataupun kawasan di persimpangan. Peralatan survai yang digunakan berupa:
1. Tabung pneumatik, merupakan perangkat mekanis pengukur arus lalu lintas dengan menempatkan suatu pipa pneumatik ditempatkan memotong jalan, pengukuran dilakukan bila roda kendaraan yang menginjak tabung yang kemudian direkam,
2. Loop induksi, merupakan perangkat elektronis yang bekerja atas dasar induksi dari mesin mobil pada saat melewati loop. Loop ditanam dibawah permukaan jalan,
3. Gelombang infra merah/ultra sonik, merupakan perangkat elektronis yang bekerja dengan memancarkan gelombang infra merah ataupun ultrasonik ke kendaraan yang lewat. Dengan metode ini selain besar arus juga dapat diklasifikasi serta kecepatan lalu lintas,
4. Kamera video, yang digunakan dengan mengubah data menjadi terukur dalam prosesor. Dengan metode ini selain besar arus juga dapat diklasifikasi serta kecepatan lalu lintas
Survei manual
Untuk mendapatkan gambaran besar arus lalu lintas dan seberapa besar pengaruhnya terhadap kapasitas jalan, maka kendaraan di klasifikasikan menjadi beberapa golongan sebagai berikut:
Klasifikasi/golongan
|
Jenis kendaraan
|
1
|
Sepedamotor, scoter
|
2
|
Sedan, jeep, station wagon
|
3
|
Oplet, mikrolet
|
4
|
Pick up, box
|
5a
|
Bus kecil
|
5b
|
Bus besar
|
6
|
Mobil truk 2 sumbu
|
7a
|
Mobil truk 3 sumbu
|
7b
|
Mobil gandengan
|
7c
|
Mobil tempelan
|
8
|
Kendaraan tidak bermotor
|
Waktu pelaksanaan survei arus tergantung kepada tujuan pelaksanaan survei, untuk mendapatkan arus lalu lintas harian maka survei dilakukan sepanjang hari, namun dapat dilakukan penyederhanaan dengan melakukan survei 16 jam, sebelum puncak pagi terjadi sampai dengan sesudah puncak sore, hasil kemudian dikonversikan untuk mendapatkan lalu lintas harian, untuk wilayah perkotaan biasanya survei dilakukan antara hari Selasa sampai dengan Kamis, sedangkan hari Jumat memiliki ciri tersendiri karena adanya kegiatan sholat Jumat, hari Sabtu sebagian perkantoran libur dan hari Minggu mempunyai ciri tersendiri yang sangat terpengaruh dengan kegiatan di kawasan yang dilakukan survei.
Survei dengan camera
Salah satu pendekatan yang digunakan dalam melakukan survei adalah dengan menggunakan camera video yang di digitalisasi untuk kemudian bisa di peroleh informasi mengenai besarnya arus lalu lintas. Camera ditempatkan diatas jalan diarahkan kepada lalu lintas yang akan diukur besar arusnya[1]. Untuk mendeteksi arus lalu lintas dibentuk virtual loop, setiap kali loop dilewati kendaraan akan terdeteksi processor video yang kemudian dihitung sebagai sebuah kendaraan.
· rus lalu lintas
· Komposisi kendaraan
· Volume jam puncak (VJP)
· Lalu lintas Harian Rata-rata (LHR)
Penyajian data arus lalu lintas
Contoh profil jam-an sepanjang hari (24 jam) di kawasan perkotaan
Data disesuaikan dengan kebutuhan penggunaan data tersebut, seperti:
· 15 menit ter padat,
· Volume per jam,
· jam puncak, merupakan saat terjadinya arus puncak dalam satu hari, biasanya di perkotaan terdapat dua puncak yaitu puncak pagi yaitu pada saat berangkat kerja/sekolah dan puncak sore pada saat pulang kerja,
· volume harian, merupakan volume selama 24 jam,
· volume rata-rata harian yang biasanya dihitung selama periode survei yang panjangnya 3 atau 4 hari yang kemudian di rata-ratakan
· volume rata-rata harian dalam setahun,
· Volume mingguan,
· Volume bulanan.
Volume yang sifatnya detail, menitan, 15 menitan merupakan informasi yang diperlukan dalam penetapan waktu pada APILL, sedangkan volume harian rata-rata dalam setahun dibutuhkan dalam merencanakan jalan, sedangkan jam puncak digunakan untuk menentukan rasio volume per kapasitas.
Survei Kecepatan
Kecepatan ada besaran vektor yang menunjukkan seberapa cepat benda perpindahan. Besar dari vektor ini disebut dengan kelajuan dan dinyatakan dalam satuan meter per detik (m/s atau ms-1), atau kilometer perjam (km/jam)
Ada beberapa jenis kecepatan yang dikumpulkan dalam studi lalu lintas diantaranya: kecepatan sesaat, kecepatan perjalanan, kecepatan ruang waktu. Survei kecepatan biasanya digunakan untuk mengukur kecepatan lalu lintas yang menjadi indikator utam kinerja lalu lintas, tapi disamping itu digunakan untuk analisis potensi kecelakaan, dan digunakan juga untuk analisis kecelakaan.
Data yang dikumpulkan terdiri dari data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer dilakukan dengan cara survey lapangan, sedangkan data sekunder didapatkan dari instansi yang berwenang dalam penentuan kebijakan transportasi seperti Dinas Perhubungan dan Pemerintah Daerah.
Data primer yang diperlukan untuk analisis adalah:
Data kinerja lalu lintas saat ini, yang diukur dengan volume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas;
Data penyebaran dan pembebanan perjalanan pada tiap ruas jalan dan simpang;
Volume lalu lintas saat ini dan akan datang sesuai dengan tahun rencana.
Data sekunder yang dapat diperoleh dari instansi terkait adalah :
Peta jaringan jalan dan peruntukan lahan (land use)
Data jumlah penduduk
Kondisi sosial ekonomi penduduk daerah studi
Kebijakan manajemen transportasi yang diterapkan
Data kinerja lalu lintas saat ini, yang diukur dengan volume, kecepatan dan kepadatan lalu lintas;
Data penyebaran dan pembebanan perjalanan pada tiap ruas jalan dan simpang;
Volume lalu lintas saat ini dan akan datang sesuai dengan tahun rencana.
Data sekunder yang dapat diperoleh dari instansi terkait adalah :
Peta jaringan jalan dan peruntukan lahan (land use)
Data jumlah penduduk
Kondisi sosial ekonomi penduduk daerah studi
Kebijakan manajemen transportasi yang diterapkan
Data yang diperoleh dari hasil survey diharapkan dapat memberikan gambaran tentang keadaan yang ada di lapangan, sehingga data ini dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan sebagai berikut :
Pemantauan ( monitoring ) ;
Prakiraan ( forecasting ) ;
Kalibrasi ( calibration ) ;
Validasi (validation ).
Pemantauan ( monitoring ) ;
Prakiraan ( forecasting ) ;
Kalibrasi ( calibration ) ;
Validasi (validation ).
Persiapan Survey Lalu Lintas
Sebelum survey dilakukan terlebih dahulu dilakukan persiapan untuk mengetahui kondisi lapangan yang sebenarnya serta dapat mempermudah mendapatkan petunjuk tentang survey yang akan dilakukan. Hal ini akan mempermudah pengisian formulir survey yang akan digunakan serta pembuatan jadwal survey, kemudian dilanjutkan dengan membuat perencanaan detail survey tentang :Pelaksanaan survey ;
Menentukan kendala – kendala baik tenaga kerja, material, peralatan maupun yang lainnya ;
Menyesuaikan metode dengan kondisi lapangan yang ada;
Kebutuhan terhadap logistik, dan lain – lain.
Agar survey dapat dilakukan dengan efisien berikut informasi yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan survey :
Peta
Menentukan kendala – kendala baik tenaga kerja, material, peralatan maupun yang lainnya ;
Menyesuaikan metode dengan kondisi lapangan yang ada;
Kebutuhan terhadap logistik, dan lain – lain.
Agar survey dapat dilakukan dengan efisien berikut informasi yang dibutuhkan sebelum pelaksanaan survey :
Peta
Peta adalah adalah persyaratan awal untuk melaksanakan survey.
Waktu dan Durasi Survey
Waktu pelaksanaan survey dipengaruhi oleh aktvitas kegiatan masyarakat pengguna lalu lintas. Faktor-faktor yang harus diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam penetapan waktu survey, antara lain mencakup :
Liburan Sekolah
Libur Musiman
Hari dalam Minggu (Waktu Kerja dan Waktu Istirahat)
Kondisi Iklim (Misalnya Musim Hujan)
Pekerjaan-pekerjaan Penanganan Jalan
Atas pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, juga pertimbangan ketersediaan dana, tenaga survey, alat survey, dan jadwal kegiatan proyek, maka survey dalam rangka pengumpulan data untuk kepentingan studi lalu lintas dan angkutan jalan dilaksanakan dengan penjadwalan yang disesuaikan.
Waktu dan Durasi Survey
Waktu pelaksanaan survey dipengaruhi oleh aktvitas kegiatan masyarakat pengguna lalu lintas. Faktor-faktor yang harus diperhitungkan dan dipertimbangkan dalam penetapan waktu survey, antara lain mencakup :
Liburan Sekolah
Libur Musiman
Hari dalam Minggu (Waktu Kerja dan Waktu Istirahat)
Kondisi Iklim (Misalnya Musim Hujan)
Pekerjaan-pekerjaan Penanganan Jalan
Atas pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas, juga pertimbangan ketersediaan dana, tenaga survey, alat survey, dan jadwal kegiatan proyek, maka survey dalam rangka pengumpulan data untuk kepentingan studi lalu lintas dan angkutan jalan dilaksanakan dengan penjadwalan yang disesuaikan.
Tenaga Surveyor dan Briefing
Survey inventarisasi melibatkan 5 (lima) orang surveyor, 1 (satu) orang penanggung jawab, dan 1 (satu) orang pengawas. Survey kecepatan melibatkan seorang pengemudi, 5 (lima) orang surveyor, 1 (satu) orang penanggung jawab, dan 1 (satu) orang pengawas. Sementara untuk survey pergerakan membelok, melibatkan 1 (satu) orang penanggung jawab, dan 1 (satu) orang pengawas.
Sebelum survey dilaksanakan, diadakan terlebih dahulu sebentuk pengarahan (briefing) kepada petugas oleh Koordinator yang berpengalaman.
Survey inventarisasi melibatkan 5 (lima) orang surveyor, 1 (satu) orang penanggung jawab, dan 1 (satu) orang pengawas. Survey kecepatan melibatkan seorang pengemudi, 5 (lima) orang surveyor, 1 (satu) orang penanggung jawab, dan 1 (satu) orang pengawas. Sementara untuk survey pergerakan membelok, melibatkan 1 (satu) orang penanggung jawab, dan 1 (satu) orang pengawas.
Sebelum survey dilaksanakan, diadakan terlebih dahulu sebentuk pengarahan (briefing) kepada petugas oleh Koordinator yang berpengalaman.
Formulir dan Peralatan
Untuk keperluan survey lalu lintas, baik survey inventarisasi, kecepatan, maupun pergerakan membelok, didesain suatu bentuk formulir oleh tim penyusun, yang diupayakan mampu meng-cover semua jenis data yang diperlukan untuk keperluan pengumpulan data dan analisis lalu lintas. Sementara peralatan survey yang disediakan adalah sebagai berikut :
-Formulir survey inventarisasi
-Formulir survey kecepatan
-Formulir survey pergerakan membelok
-Clif Board
-Ballpoint
-Counter
-Pensil
-Penghapus
-Meteran
-Stop Watch
-Kamera
Untuk keperluan survey lalu lintas, baik survey inventarisasi, kecepatan, maupun pergerakan membelok, didesain suatu bentuk formulir oleh tim penyusun, yang diupayakan mampu meng-cover semua jenis data yang diperlukan untuk keperluan pengumpulan data dan analisis lalu lintas. Sementara peralatan survey yang disediakan adalah sebagai berikut :
-Formulir survey inventarisasi
-Formulir survey kecepatan
-Formulir survey pergerakan membelok
-Clif Board
-Ballpoint
-Counter
-Pensil
-Penghapus
-Meteran
-Stop Watch
-Kamera
Transportasi dan Akomodasi
Untuk memobilisasi pergerakan dan penyebaran surveyor, disediakan kendaran sewa sebanyak 1 (satu) unit mobil penumpang untuk setiap harinya.
Untuk memobilisasi pergerakan dan penyebaran surveyor, disediakan kendaran sewa sebanyak 1 (satu) unit mobil penumpang untuk setiap harinya.
Pelaksanaan Survey Lalu Lintas
Survey lalu lintas sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data primer sebagai gambaran nyata dari kondisi lapangan. Pelaksanaan survey dan jenis survey yang dilaksanakan dijelaskan sebagai berikut, dan data hasil survey dapat dilihat pada lampiran.
Inventarisasi Jalan dan Persimpangan
Survey lalu lintas sangat penting dilakukan untuk mendapatkan data primer sebagai gambaran nyata dari kondisi lapangan. Pelaksanaan survey dan jenis survey yang dilaksanakan dijelaskan sebagai berikut, dan data hasil survey dapat dilihat pada lampiran.
Inventarisasi Jalan dan Persimpangan
Inventarisasi jalan dan persimpangan (Road Inventory Survey), dilakukan untuk mendapatkan data mengenai jenis dan jumlah hambatan samping (side friction), serta inventarisasi fasilitas perlengkapan jalan, baik yang ada sekarang maupun yang dibutuhkan dengan mempertimbangkan kondisi jalan. Survey ini dilakukan pada semua sub ruas jalan dengan mengacu pada Indonesia Higway Capacity Manual atau Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI). Survey ini dapat dilakukan kapan saja (tidak terbatas hari kerja atau hari libur).
Data yang didapatkan dari survey ini adalah :
-Sketsa penampang tipikal atau layout
-Panjang dan lebar jalan, persimpangan dan fasilitas pejalan kaki
-Pengaturan ruas jalan, satu atau dua arah
-Pengaturan persimpangan misalnya diatur dengan prioritas, bundaran, APILL atau persimpangan tidak sebidang
-Rambu (jenis dan posisinya dalam orde 100-an meter)
-Marka dengan klasifikasi ada (tengah, pinggir), atau tidak ada
-Hambatan samping dengan klasifikasi statis (berdasarkan jenis objek yang ada di sisi jalan), dinamis (berdasarkan pengaruhnya terhadap lalu lintas)
-Sketsa penampang tipikal atau layout
-Panjang dan lebar jalan, persimpangan dan fasilitas pejalan kaki
-Pengaturan ruas jalan, satu atau dua arah
-Pengaturan persimpangan misalnya diatur dengan prioritas, bundaran, APILL atau persimpangan tidak sebidang
-Rambu (jenis dan posisinya dalam orde 100-an meter)
-Marka dengan klasifikasi ada (tengah, pinggir), atau tidak ada
-Hambatan samping dengan klasifikasi statis (berdasarkan jenis objek yang ada di sisi jalan), dinamis (berdasarkan pengaruhnya terhadap lalu lintas)
Pengamatan Kendaraan Bergerak
Pengamatan kendaraan bergerak (Moving Car Observer / Car Following Survey), dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kecepatan lalu lintas. Survey Moving car observer ini dilakukan pada semua ruas jalan yang ada dan dilakukan sepanjang hari, sehingga diusahakan semua ruas tersurvey pada berbagai periode waktu, baik pada saat sibuk (peak period) maupun tidak (off peak). Dengan demikian, dari survey tersebut akan diperoleh besaran kecepatan rata-rata di ruas jalan.
Pengamatan kendaraan bergerak (Moving Car Observer / Car Following Survey), dilakukan untuk mendapatkan data mengenai kecepatan lalu lintas. Survey Moving car observer ini dilakukan pada semua ruas jalan yang ada dan dilakukan sepanjang hari, sehingga diusahakan semua ruas tersurvey pada berbagai periode waktu, baik pada saat sibuk (peak period) maupun tidak (off peak). Dengan demikian, dari survey tersebut akan diperoleh besaran kecepatan rata-rata di ruas jalan.
Tenaga sureveyor dibagi tugas sebagai pengendara mobil, pencatat waktu, pencatat jarak, penghitung kendaraan yang mendahului dan didahului, serta penghitung kendaraan yang berpapasan. Adapun kendaraan yang dihitung hanya meliputi kendaraan mobil penumpang dan kendaraan yang memiliki dimensi sebanding atau lebih besar, untuk kendaraan roda dua maupun tidak bermotor diabaikan. Sementara pada ruas jalan dengan sistem satu arah, tidak dilakukan pencacahan kendaraan, baik kendaraan yang berlawanan arah, maupun yang mendahului dan yang didahului. Survey pengamat kendaraan bergerak dianjurkan untuk dilakukan 12 kali pergi pulang untuk satu ruas jalan.
Pengemudi kendaraan mengemudikan kendaraan dengan wajar sesuai kecepatan lalu lintas. Surveyor pertama menghitung kendaraan yang didahului dan mendahului, kemudian menghitung selisihnya dalam notasi y. Surveyor kedua menghitung kendaraan yang berpapasan dalam notasi x, sedangkan surveyor ketiga menghitung waktu dan hambatan perjalanan.
Pada ruas jalan dengan sistem dua arah, dilakukan tahapan penghitungan sebagai berikut.
Volume lalu lintas dihitung dengan rumus :
Q = x + y TA + TW Dengan :
TA = waktu perjalanan sewaktu berjalan melawan arus
TW = waktu perjalanan sewaktu berjalan bersama arus
Waktu perjalanan dihitung dengan rumus :
T = TW – y Q Kemudian dari sejumlah data yang diperoleh, ditetapkan kecepatan rata-rata disetiap ruas. Sementara pada ruas sistem satu arah, kecepatan dihitung dengan membagi data jarak dengan data waktu.
Pengemudi kendaraan mengemudikan kendaraan dengan wajar sesuai kecepatan lalu lintas. Surveyor pertama menghitung kendaraan yang didahului dan mendahului, kemudian menghitung selisihnya dalam notasi y. Surveyor kedua menghitung kendaraan yang berpapasan dalam notasi x, sedangkan surveyor ketiga menghitung waktu dan hambatan perjalanan.
Pada ruas jalan dengan sistem dua arah, dilakukan tahapan penghitungan sebagai berikut.
Volume lalu lintas dihitung dengan rumus :
Q = x + y TA + TW Dengan :
TA = waktu perjalanan sewaktu berjalan melawan arus
TW = waktu perjalanan sewaktu berjalan bersama arus
Waktu perjalanan dihitung dengan rumus :
T = TW – y Q Kemudian dari sejumlah data yang diperoleh, ditetapkan kecepatan rata-rata disetiap ruas. Sementara pada ruas sistem satu arah, kecepatan dihitung dengan membagi data jarak dengan data waktu.
V = s / t
Dengan :
V = kecepatan
s = jarak
t = waktu
Dengan :
V = kecepatan
s = jarak
t = waktu
Survey Pergerakan Membelok
Survey pergerakan membelok terklasifikasi (turning movement classified counting) dilakukan dengan menghitung volume kendaraan sesuai arah pergerakannya. Posisi surveyor pada survey persimpangan harus dapat mengambil posisi straregis dengan maksud agar dapat terpenuhinya syarat lokasi sebagai berikut :
Sudut pandang yang jelas pada semua lajur yang disurvey, karenanya perubahan waktu siklus dapat terlihat secepatnya.
Garis henti dan ban kendaraan pada garis henti terlihat jelas.
Kendaraan di antrian paling belakang terlihat jelas dan dapat dVdentifikasi.
Kendaraan pada arus hilir terlihat agar surveyor dapat mengetahui bahwa antrian teerhambat atau tidak
Surveyor tidak terganggu pejalan kaki dan tidak diketahui pengemudi yang dapat terpengaruhi cara mengendaranya.
Sudut pandang yang jelas pada semua lajur yang disurvey, karenanya perubahan waktu siklus dapat terlihat secepatnya.
Garis henti dan ban kendaraan pada garis henti terlihat jelas.
Kendaraan di antrian paling belakang terlihat jelas dan dapat dVdentifikasi.
Kendaraan pada arus hilir terlihat agar surveyor dapat mengetahui bahwa antrian teerhambat atau tidak
Surveyor tidak terganggu pejalan kaki dan tidak diketahui pengemudi yang dapat terpengaruhi cara mengendaranya.
Pengumpulan dan kompilasi data yang dilakukan dengan survey diatas harus dilakukan sebaik mungkin, sehingga terhadap data tersebut dengan mudah dapat dilakukan pengecekan dan penelusuran kembali. Pengumpulan dan kompilasi data yang baik harus mempunyai unsur – unsur berikut :
-Nomor dokumen
Nomor dokumen merupakan kode yang mengidentifikasikan lembar kerja, dimana hal ini akan sangat dirasakan kebutuhannya untuk data berskala besar.
-Lokasi Survey
Lokasi survey menunjukkan tempat survey dilakukan, dimana hal ini sebaiknya ditunjukan dengan peta atau sketsa lokasi, sehingga dengan mudah dapat dibaca orang yang memanfaatkan / mengolah data tersebut.
-Waktu survey
Waktu survey lalulintas harus dapat mencerminkan kapan survey tersebut dilakukan. Untuk waktu yang berupa tahun, bulan, minggu, hari, dan jam, menit, serta jangka waktu pelaksanaan survey sangat diperlukan, mengingat karakteristik lalulintas yang sangat dinamis cepat berubah.
-Cuaca pada waktu survey
Karakteristik lalulintas sangat dipengaruhi oleh cuaca. Cuaca yang dicatat pada saat melakukan survey lalulintas umumnya adalah cerah, mendung dan berawan.
-Pengamat
Informasi mengenai pelaksana survey, jabatan, dan tanggung jawab sangat diperlukan bila terdapat inkonsistensi data yang diperoleh dan perlu dilakukan pengecekan.
-Metoda Survey
Alat yang digunakan untuk melakukan proses pengumpulan data lebih lanjut.
-Pengaturan lalulintas
Informasi tentang pengaturan lalulintas pada tempat dan keadaan tertentu sangat diperlukan misalnya larangan pada kendaraan barang, sehingga pada data survey tidak akan ditemui data mengenai kendaraan dimaksud.
Lain – lain
Informasi lain yang diperlukan yang mungkin akan mempengaruhi karakter lalulintas
-Nomor dokumen
Nomor dokumen merupakan kode yang mengidentifikasikan lembar kerja, dimana hal ini akan sangat dirasakan kebutuhannya untuk data berskala besar.
-Lokasi Survey
Lokasi survey menunjukkan tempat survey dilakukan, dimana hal ini sebaiknya ditunjukan dengan peta atau sketsa lokasi, sehingga dengan mudah dapat dibaca orang yang memanfaatkan / mengolah data tersebut.
-Waktu survey
Waktu survey lalulintas harus dapat mencerminkan kapan survey tersebut dilakukan. Untuk waktu yang berupa tahun, bulan, minggu, hari, dan jam, menit, serta jangka waktu pelaksanaan survey sangat diperlukan, mengingat karakteristik lalulintas yang sangat dinamis cepat berubah.
-Cuaca pada waktu survey
Karakteristik lalulintas sangat dipengaruhi oleh cuaca. Cuaca yang dicatat pada saat melakukan survey lalulintas umumnya adalah cerah, mendung dan berawan.
-Pengamat
Informasi mengenai pelaksana survey, jabatan, dan tanggung jawab sangat diperlukan bila terdapat inkonsistensi data yang diperoleh dan perlu dilakukan pengecekan.
-Metoda Survey
Alat yang digunakan untuk melakukan proses pengumpulan data lebih lanjut.
-Pengaturan lalulintas
Informasi tentang pengaturan lalulintas pada tempat dan keadaan tertentu sangat diperlukan misalnya larangan pada kendaraan barang, sehingga pada data survey tidak akan ditemui data mengenai kendaraan dimaksud.
Lain – lain
Informasi lain yang diperlukan yang mungkin akan mempengaruhi karakter lalulintas
Langganan:
Postingan (Atom)