Keselamatan, keamanan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas kendaraan di jalan adalah tujuan utama pada sistem transportasi di jalan. Tujuan tersebut dapat dipenuhi dengan adanya dukungan rambu / kelengkapan jalan yang ditempatkan pada lokasi yang tepat diseluruh ruas jalan.
Konsep dasarnya adalah bahwa pergerakan kendaraan dalam sistem jaringan lalu lintas di jalan perlu dilengkapi alat kontrol dan kendali terhadap seluruh lalu-lintas kendaraan lewat, berupa kesatuan jaringan rambu dan kelengkapan jalan. Perubahan arah geometrik di jalan, horisontal maupun vertikal, di dalam pola aliran lalu-lintas haruslah mendapat perhatian serius para pengemudi kendaraan secara individual melalui kendali rambu dan kelengkapan jalan, serta memperingatkan adanya kondisi bahaya potensial di
| depan, mengikuti kaidah keselamatan, keamanan, ketertiban lalu-lintas di seluruh ruas jalan[1].
Kelengkapan jalan/alat pengatur lalu lintas kendaraan, sesuai Undang-Undang RI No. 14 /1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan[2], terdiri atas:
1. Rambu :
Rambu Peringatan, Rambu Larangan, Rambu Perintah,
Rambu Petunjuk, dan Papan Tambahan
2. Marka :
Marka Membujur, Marka Melintang, Marka Serong, Marka Lambang, Marka Parkir, Marka Tempat Penyeberangan, Marka Larangan Parkir, Paku Jalan
3. Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas:
Lampu Tiga Warna, Lampu Dua Warna, Lampu Satu Warna Kelap – Kelip.
4. Alat Pengendali dan Pengaman:
Pagar Pengaman (Guardrail), Patok, Delinator, Median, Pulau Lalu – Lintas.
5. Alat Pengawasan dan Pengamanan Jalan : Alat Penimbangan
6. Fasilitas Pendukung :
Trotoar, Tempat Penyeberangan, Tempat Parkir, Jembatan Penyeberangan, Terowongan Penyeberangan, Halte, Tempat Istirahat, Penerangan Jalan.
Prinsip dan pola dasar perlu diikuti pada perancangan & pemasangan
1. Penafsiran / Interpretasi:Sederhana & jelas , tidak membingungkan
2. Berkelanjutan: Berkelanjutan sepanjang jalur rute & jaringan jalan.
3. Petunjuk/Peringatan awal : Cukup waktu bereaksi/menanggapi
4. Dikenal : Arti setiap rambu/kelengkapan jalan dikenal pengemudi
Manajemen rambu dan kelengkapan jalan membutuhkan informasi yang lengkap, akurat, dan terkini mengenai kondisi nyata di lapangan, kondisi geometrik dan lingkungan, serta titik lokasi penempatannya.
Informasi yang lengkap, akurat, dan terkini mengenai kondisi nyata rambu lalu lintas dan kelengkapan jalan di lapangan, kondisi geometrik dan lingkungan, serta titik lokasi penempatannya didapatkan dari survey inventarisasi. Survey yang metode pengambilan datanya dilakukan secara konvensional pada jalan propinsi dan nasional sepanjang lebih dari 4000 kilometer memerlukan waktu yang lama, sumber daya manusia yang relatif banyak, dan melibatkan proses manual pada saat pencatatan posisi dan kondisinya. Untuk itu dibutuhkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang dapat membantu kegiatan survey inventarisasi rambu dan kelengkapan jalan secara mudah, cepat, akurat, lengkap dan dapat diolah lebih lanjut untuk memudahkan kegiatan-kegiatan manajemen lalu-lintas
Prosedur yang dilakukan selama survey adalah :
1. Survey dilakukan pada setiap ruas jalan yang telah ditentukan dalam satu arah. Menentukan permulaan suatu ruas jalan adalah dengan menggunakan Titik Referensi (Sesuai SNI 03-2842-1992 Tentang Tata Cara pelaksanaan Survai Titik Referensi Jalan). Titik referensi adalah titik tetap yang ditentukan pada suatu ruas jalan yang digunakan sebagai acuan (referensi) permulaan survey. Titik referensi pada dasarnya berupa bangunan permanen, yaitu jembatan, persimpangan jalan, persilangan jalan dengan rel kereta api, atau benda yang dianggap permanen, yaitu
paal kilometer, patok dan beton. Metode ini digunakan untuk menentukan titik awal dan titik akhir dari satu ruas jalan.
GPS ANTENNA
| ||||||||||||||||
GPS
|
HANDYCAM KIRI
|
HANDYCAM KANAN
| ||||||||||||||
RX
| ||||||||||||||||
putih
| ||||||||||||||||
AV
| ||||||||||||||||
OUT
| ||||||||||||||||
hitam
|
INPUT 1
| |||||||||||||||
hitam +
|
ext. abu2
| |||||||||||||||
INPUT 4
|
VIDEO
| |||||||||||||||
kuning
| ||||||||||||||||
TV OUT
|
MIXER
| |||||||||||||||
NOTEBOOK
|
NOTE BOOK
|
QUAD
| ||||||||||||||
LAN
|
SERVER
| |||||||||||||||
KIRI
| ||||||||||||||||
(KANAN)
| ||||||||||||||||
kuning
| ||||||||||||||||
AV
OUT
merah
INPUT 2
|
hitam
VIDEO IN
| ||||||
VIDEO
| ||||||
VHS
| ||||||
IN
| ||||||
TV MONITOR
|
merah
|
VIDEO
| ||||
VIDEO
|
RECORDER
|
AUDIO
| ||||
OUT
|
IN
| |||||
Gambar 2. Diagram koneksi komponen-komponen survey
2. Observer berada di sisi kiri pengemudi, bertugas :
a) Membawa list penuh gambar-gambar berwarna komponen perlengkapan jalan dan landmark yang telah diberikan kode-kode.
b) Memastikan penunjukan waktu di video dan GPS tepat sama (hingga detiknya), dan memastikan perekaman video mencantumkan juga perekaman waktu saat itu.
c) Menjaga view kamera agar tetap pada sudut pandang yang konstan.
d) Mengambil obyek-obyek perlengkapan jalan dengan kamera video jika diperlukan
e) Menjaga GPS receiver mendapat sinyal satelit (minimal 3 buah sinyal) yang signifikan, serta mencermati jika ada gangguan terhadap penerimaan oleh GPS receiver (lost satellite reception, low battery).
f) Mengawasi proses perekaman kaset video HI-8 pada dua kamera video, agar penghentian (stop) perekaman video (misalnya karena kaset video akan habis) dilakukan sebelum kaset benar benar habis (periksa indikator di kamera video).
g) Membantu navigasi driver
h) Sebelum mobil berjalan, observer melakukan dokumentasi mengenai awal perjalanan, awal koordinat bujur dan lintang (dibaca dari layar GPS receiver), tanggal dan jam berangkat serta arah yang dituju, ditulis di kertas, dan direkam ke kamera video sebagai awal score board.
i) Pada saat itu juga menggambar lokasi awal ruas jalan yang akan disurvey, apakah berupa landmark, persilangan kereta api, jembatan atau persimpangan jalan di balik score board.
j)
Sebelum mobil berjalan, setelah observer melakukan dokumentasi mengenai awal perjalanan, observer melakukan pengukuran lebar perkerasan jalan pada awal ruas jalan yang akan disurvey dan mencatatnya
Sebelum mobil berjalan, setelah observer melakukan dokumentasi mengenai awal perjalanan, observer melakukan pengukuran lebar perkerasan jalan pada awal ruas jalan yang akan disurvey dan mencatatnya
k) Ketika akan mendekati rambu atau obyek lain, memberi tahu terlebih dahulu akan adanya obyek tersebut, dan saat kendaraan tepat berada di samping suatu rambu dan atau obyek lain yang diobservasi, maka observer memberitahukan ke operator komputer kode / nomer jenis obyek yang harus dimasukkan berupa titik awal atau titik akhir obyek memanjang atau satu titik obyek saja. Setiap penekanan tombol, akan dicatat oleh notebook PC disaat itu nilai koordinat hasil pembacaan GPS receiver, dan disimpan di database. Di saat yang sama, secara terus-menerus notebook mencatat setiap perubahan koordinat setiap detik oleh pergerakan mobil, yang jika direkonstruksi akan menggambarkan bentuk garis perjalanan kendaraan survey.
l) Jika ada obyek yang perlu difoto, kendaraan berhenti, proses perekaman dua kamera video dan perekaman video VHS di-pause bersamaan, observer keluar kendaraan dan memotret obyek dimaksud
m) Pada saat akhir ruas (finish), observer melakukan dokumentasi tentang tanggal dan jam akhir survey suatu ruas, ditulis di kertas dan direkam ke kamera video sebagai akhir score board di akhir suatu ruas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar